Batuk merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Selain sebagai respons terhadap masuknya benda asing ke saluran pernapasan, batuk juga bisa merupakan gejala dari penyakit tertentu.
Penyebab umum batuk berdahak adalah infeksi oleh virus atau bakteri. Ketika saluran pernapasan terinfeksi, misalnya saat sedang flu, tubuh akan memproduksi lebih banyak lendir. Fungsinya adalah untuk menjebak dan mengeluarkan organisme penyebab infeksi. Batuk bertujuan untuk mengeluarkan lendir tersebut.
Oleh karena itu, orang yang mengalami batuk berdahak disarankan untuk membuang dahak, bukan menelannya. Menelannya justru akan memperlambat penyembuhan.
Penyebab Batuk Berdahak
Dikutip dari laman De Nature Webstore, Ada beberapa kondisi yang dapat memunculkan gejala batuk berdahak, antara lain:
Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Batuk yang muncul awalnya tidak berdahak, namun setelah beberapa hari akan menjadi batuk berdahak yang bisa bercampur darah.
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada lapisan dalam dinding bronkus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru. Fungsi bronkus adalah membawa udara dari dan ke paru-paru. Orang yang menderita bronkitis sering mengeluarkan dahak yang tebal dan berwarna.
Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang menyebabkan kesulitan bernapas, akibat paparan zat iritan dalam jangka waktu yang lama. Iritan tersebut bisa berupa polusi udara, asap rokok, atau asap kimia. Salah satu gejalanya adalah batuk yang disertai banyak dahak dan sesak napas.
Asma
Asma adalah penyakit menahun yang juga sering menyebabkan penderitanya mengalami batuk disertai sesak napas. Batuk pada asma biasanya muncul saat gejala asma kambuh, dan lebih sering terjadi di malam hari.
Post nasal drip
Kondisi ini ditandai dengan adanya dahak pada saluran napas bagian atas, seperti hidung dan rongga sinus yang turun ke tenggorokan, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan yang bisa berupa batuk berdahak.
Post nasal drip bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari iritasi saluran pernapasan atas, infeksi, alergi, kelainan bawaan pada hidung, hingga efek samping obat-obatan seperti KB hormonal dan obat tekanan darah tinggi.
Cara Mengobati Batuk Berdahak
Cara mengatasi batuk berdahak tergantung pada penyebab batuk. Apabila batuk berdahak disebabkan oleh virus, seperti pada penyakit flu, Anda cukup minum banyak air putih dan beristirahat.
Namun bila penyebabnya adalah bakteri, dibutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik sesuai resep dokter.
Jika batuk berdahak dirasa mengganggu, kandungan obat batuk mukolitik atau ekspektoran seperti bromhexine HCl dan guaifenesin dapat digunakan untuk mengatasinya.
Bromhexine HCl dan guaifenesin bekerja dengan cara mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.
Agar obat bekerja dengan efektif, konsumsi obat harus dilakukan secara rutin dan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Obat batuk berdahak tidak disarankan untuk diberikan pada anak berusia di bawah dua tahun, sebelum berkonsultasi ke dokter anak.
Obat batuk berdahak dari golongan mukolitik tergolong aman digunakan. Namun jika dikonsumsi berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang disarankan, dapat menimbulkan efek samping berupa rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, pusing, dan sakit kepala.
Baca Juga: Ramuan Tradisional Untuk Mengobati Batuk
Periksakan diri ke dokter jika batuk berlangsung lebih dari seminggu meski sudah minum obat, atau jika batuk bercampur darah, dahak berwarna hijau atau kuning, sesak napas disertai mengi, berkeringat dingin di malam hari, dan demam tinggi.
Dianjurkan juga untuk segera berkonsultasi ke dokter jika batuk terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun, disertai demam tinggi.
コメント